Duta Wisata. Hmmm, apa itu Duta Wisata? Duta wisata adalah duta yang
memiliki tugas, tanggung jawab untuk mempromosikan pariwisata yang ada didaerah
dengan tujuan agar semakin dikenal oleh masyarakat didaerah tersebut maupun masyarakat
indonesia secara luas, bahkan wisatawan mancanegara. Simple-nya gitu ya guys
definisi tentang duta wisata.
Tulisan kali ini saya ingin sharing tentang bagaimana awal mulanya
saya menjadi duta wisata di Kulon Progo yang dikenal sebagai Dimas Diajeng
Kulon Progo. Tugas kedutaan dan kedaerahan yang berbau tentang wisata tidak
pernah terlintas sebelumnya dibenak saya. Lantas, mengapa sekarang saya menjadi
bagian daripada keluarga Dimas Diajeng Kulon Progo? Yak.. semua cerita itu
dimulai ketika saya membuka facebook saya yang telah jarang dibuka pada saat
itu karena disibukkan dengan skripsi (mahasiswa semester tua life) haha.
Setelah ujian skripsi (sidang gitu) saya iseng buka facebook yang salah satunya
inboxnya adalah rekomendasi saya untuk ikut pemilihan Dimas Diajeng Kulon Progo
2017.
Bukan saya tidak tahu keberadaan Dimas Diajeng Kulon Progo, tapi saat
itu saya memang belum begitu tahu banyak tentang hal tersebut dari segi tugas
tanggung jawab dll, maka dari itu saya tanya pendapat ke Ibu saya, ke keluarga
saya, teman saya untuk memantapkan hati saya apakah akan mendaftar atau tidak.
Tahap kepo pun dilakukan, wkwk. Saya ingat betul bahwa temen-teman
saya sewaktu SMA ikut di paguyuban Dimas Diajeng Kulon Progo dan saya lihat
kegiatan mereka via Instagram (tempat posting nge-hits kids zaman now lah ya).
Setelah kepo kok dalam lubuk hati saya tertarik buat gabung yaa akhirnya saya
mendatarkan diri. Seleksi administrasi pun dilakukan oleh panitia dan
Alhamdulillah saya lolos.
Tampilan facebook Dimas Diajeng Kulon Progo
Sumber : https://www.instagram.com/dimjengkp/
Tampilan Instagram Dimas Diajeng Kulon Progo
Proses seleksipun dilakukan mulai dari seleksi tertulis, wawancara gt
yang isinya gak jauh-jauh tentang pariwisata, kebudayaan, kesenian, dan
pengetahuan wawasan umum gt. Lhah terus bekal yang saya punya apa? Bagaimana
persiapannya? Sebetulnya tidak ada bekal khusus untuk mempersiapkan itu semua.
Bukan karena tidak serius tapi karena waktunya saat itu mepet dengan situasi
kondisi yang ada. Jurusan ilmu hukum jadi duta wisata? Hmm nyambungnya dimana
ya? Hahaha jawaban anak hukum (jawaban saya sih) : setiap orang kan berhak
menjadi duta wisata, persyaratannya pun tidak melarang, dan saya juga hobby
travelling (dolan gt), selain itu siapa bilang wisata, pariwisata, seni, budaya
tidak ada hubungannya dengan ilmu hukum, jangan salah, keistimewaan DIY diatur
dalam UU, menafsirkan UU itu butuh ilmu lho. Ada juga aturan-aturan tentang
cagar budaya misalnya. Critical thingking dan analisa yang dimiliki anak hukum bisa
digunakan untuk mengkritisi isu-isu kedaerahan yang bernuansa pariwisata
sekalipun.
Setelah seleksi dilakukan alhamdulillah saya lolos ke menjadi Finalis
Dimas Diajeng Kulon Progo 2017 yang berjumlah 10 putra dan 10 putri. Selama
proses kita mendapatkan pengalaman yang sangat berharga karena mendapatkan
pembekalan-pembekalan mengenai kedutaan, kepariwisataan, kesenian, kebudayaan
di Kulon Progo dan Yogyakarta tentunya, public speaking dan banyak lagi. Kami
juga melakukan sesi photo di Objek Wisata Waduk Sermo, Kulon Progo. Kami juga
dilatih menari untuk dipersembahkan ke penonton ketika grand final
diselenggarakan.
Begitulah awal cerita saya bergabung ke
Paguyuban Dimas Diajeng Kulon Progo ini. Dilain kesempatan saya akan banyak
cerita lanjutan dari cerita ini. Yuk yang muda menginspirasi hehe
Posting Komentar